22/12/13

Bangunan Khas Kota Bandung: "Gedung Sate"

Pasti semuanya sudah pada tahu dengan bangunan khas Kota Bandung ini. Yups! GEDUNG SATE! Siapa sih arsitekturnya? Kapan sih dibangunnya? bla bla bla! Daripada banyak tanya, yuk baca!
  • Gedung Sate, dengan ciri khasnya berupa ornamen tusuk sate pada menara sentralnya, telah lama menjadi penanda atau makah tanah Kota Bandung yang tidak saja dikenal masyarakat di Jawa Barat, namun juga seluruh Indonesia bahkan model bangunan itu dijadikan pertanda bagi beberapa bangunan dan tanda-tanda kota di Jawa Barat
  • Gedung Sate dibangun pada tahun 1920 - 1924 di Wihelmina Boulevard (sekarang Jalan Diponegoro Nomor 22).
  • Peletakan batu pertama oleh Nona Johana Caaatherine Coops, putri sulung Wali Kota Banung B. Coops, dan Nona Petronella Roelofsen yang mewakili Gubernur Jenderal Hindia Belanda di Batavia.
  • Arsitekturnya Ir. Gerber. Gaya arsitektur Gedung Sate merupakan perpaduan lnggam arsitektur tradisional Indonesia dan teknik konstruksi Barat, sehingga disebut Indo Eropeeche ArchitectuurStijln.
  • Ornamen enam tiang di tiap sisi bagian penopang "tusuk satu" yang juga berisi enam bulatan puncak atap tumpak adalah lambang biaya pembangunan Gedung Sate sebesar 6.000 Gulden. Menurut sumber lain, tiang yang seperti tusuk sate itu merupakan penangkal petir bagi Gedung Sate.
  • Pada zaman Belanda, Gedung Sate menjadi kantor Departemen Perhubungan Pekerjaan Umum Hindia Belanda. Fungsi itu dilanjutkan oleh pemerintahan awal Republik Indonesia. Saat ini Gedung Sate menjadi kantor Gubernur/Wakil Gubernur Jawa Barat.